5 Kesalahan Fatal Negosiasi Bisnis yang Sering Dilakukan Pemula (dan Cara Mengatasinya)

Dalam dunia profesional, kemampuan bernegosiasi sering kali menjadi penentu antara keberhasilan dan kegagalan sebuah kerja sama. Baik dalam menjalin kemitraan, menentukan harga, ataupun membangun relasi jangka panjang, keterampilan ini berperan besar. Namun, masih banyak pelaku usaha atau profesional muda yang sering kali melakukan kesalahan dalam proses Negosiasi Bisnis tanpa menyadarinya. Artikel ini akan membahas lima kesalahan fatal yang kerap dilakukan pemula, serta strategi efektif untuk mengatasinya dengan cara yang elegan dan profesional.
Tidak Adanya Riset Sebelum Pertemuan
Banyak pemula berpikir bahwa perundingan bisnis hanya memakai perasaan. Padahal, riset adalah fondasi krusial untuk perundingan yang sukses.
Penelitian tentang calon mitra, kepentingan mereka, dan kondisi pasar wajib disiapkan sebelum melakukan pertemuan. Makin siap rencana yang kamu buat, kian besar kesempatan agar meraih tujuan yang menguntungkan.
Minimnya Keterampilan Mendengarkan
Faktor hal fatal yang sering terjadi ketika Negosiasi Bisnis adalah tidak mendengarkan pihak lain. Banyak orang terlalu sibuk menyampaikan kepentingan sendiri hingga tidak memperhatikan intensi rekan bicara.
Ketika negosiasi, skill menangkap pesan adalah inti. Lewat memahami dengan empati, pelaku bisnis dapat menangkap intensi yang diharapkan oleh mitra. Langkah ini membantu negosiator guna menemukan kesepakatan win-win.
Kebanyakan Emosional Dalam Bernegosiasi
Proses negosiasi seharusnya dilaksanakan penuh profesional. Namun, tak sedikit pemula terkadang membiarkan emosi masuk dalam jalannya perundingan.
Kontrol diri adalah sebuah indikator kualitas negosiator. Ketika perasaan mengambil alih, kapasitas untuk berpikir dengan logis akan menurun. Sebab itu, mengontrol sikap merupakan langkah penting saat Negosiasi Bisnis.
Minimnya Fokus Dalam Hasil Akhir Negosiasi
Salah satu yang kerap ditemukan pada negosiator baru yaitu kurang perhatian dalam hasil pertemuan bisnis. Banyak orang terlalu terpaku terhadap faktor minor dan tidak melihat arah utama.
Menentukan sasaran yang pasti sejak awal diskusi bisa membantu tim bisnis mempertahankan visi pembicaraan. Lewat begitu, setiap pihak dapat memahami hal apa yang ingin dicapai.
Mengabaikan Etika Ketika Negosiasi Bisnis
Etika merupakan fondasi yang seharusnya tidak dilupakan saat Negosiasi Bisnis. Bertindak profesional dengan pihak lain bisa menumbuhkan rasa hormat yang kuat.
Negosiasi bukan sekadar mengenai menang atau kalah. Namun juga, berkaitan dengan cara kedua belah pihak dapat menemukan kompromi adil untuk keduanya. Menghormati etika dapat membantu menjadi pondasi hubungan bagi kerja sama usahamu.
Kesimpulan
Proses negosiasi bisnis membutuhkan kemampuan yang baik. Beberapa hal fatal yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dihindari melalui persiapan matang beserta kesadaran perasaan.
Ingatlah, jika diskusi bisnis yang sukses bukan sekadar soal memenangkan pihak lain, namun juga tentang menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan. Kian baik keterampilan dalam bernegosiasi, makin luas peluang mendapatkan keberhasilan dalam karier profesional.




